Pada stoikiometri larutan, di antara zat-zat yang terlibat reaksi, sebagian atau
seluruhnya berada dalam bentuk larutan...
1. Stoikiometri dengan Hitungan Kimia Sederhana
Soal-soal yang menyangkut bagian ini dapat diselesaikan dengan cara hitungan kimia sederhana yang menyangkut hubungan kuantitas antara suatu komponen dengan komponen lain dalam suatu reaksi.
Pelajaran kimia kelas 2 hal‐11
Langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah:
a. menulis persamann reaksi
b. menyetarakan koefisien reaksi
c. memahami bahwa perbandingan koefisien reaksi menyatakan perbandingan mol.
Karena zat yang terlibat dalam reaksi berada dalam bentuk larutan, maka mol larutan dapat dinyatakan sebagai:
n = V . M
dimana:
n = jumlah mol
V = volume (liter)
M = molaritas larutan
Contoh:
1. Hitunglah volume larutan 0.05 M HCl yang diperlukan untuk melarutkan 2.4 gram logam magnesium (Ar = 24).
Jawab:
Mg(s) + 2HCl(aq) → MgCl2(aq) + H2(g)
24 gram Mg = 2.4/24 = 0.1 mol
Mol HCl = 2 x mol Mg = 0.2 mol
volume HCl = n/M
= 0.2/0.25
= 0.8 liter
2. Stoikiometri Reaksi Dalam Larutan
Berdasarkan komposisi jumlah mol (milimol) zat yang bereaksi atau pereaksi, maka reaksi kimia dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
Ø zat-zat pereaksi tepat habis, ini terjadi jika perbandingan mol pereaksi sama dengan perbandingan koefisisen reaksinya. Maka salah satu dari pereaksi tersebut dapat dipilih untuk dijadikan sebagai pijakan (standar) dalam perhitungan stoikiometri (berfungsi sebagai pereaksi pembatas (pp)).
Ø Zat-zat pereaksi tidak tepat habis, ini terjadi jika perbandingan mol pereaksi tidak sama dengan perbandingan koefisisen reaksinya. Maka pereaksi yang dipilih untuk dijadikan sebagai pijakan (standar) dalam perhitungan stoikiometri adalah zat pereaksi yang tepat habis. Zat ini sering disebut sebagai pereaksi pembatas (pp).
Untuk mencari banyaknya mol pereaksi yang bereaksi dan mol hasil reaksi digunakan perbandingan koefisien atau rumus sbb :
|
Jika mol zat sudah diketahui maka volume (gas) maupun jumlah partikel dapat di hitung.
Dalam larutan juga berlaku :
Stokiometri Larutan
Teori Asam-Basa Dan Stokiometri Larutan
Pada stoikiometri larutan, di antara zat-zat yang terlibat reaksi, sebagian atau
seluruhnya berada dalam bentuk larutan.
1. Stoikiometri dengan Hitungan Kimia Sederhana
Soal-soal yang menyangkut bagian ini dapat diselesaikan dengan cara hitungan kimia sederhana yang menyangkut hubungan kuantitas antara suatu komponen dengan komponen lain dalam suatu reaksi.
Pelajaran kimia kelas 2 hal‐11
Langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah:
a. menulis persamann reaksi
b. menyetarakan koefisien reaksi
c. memahami bahwa perbandingan koefisien reaksi menyatakan perbandingan mol.
Karena zat yang terlibat dalam reaksi berada dalam bentuk larutan, maka mol larutan dapat dinyatakan sebagai:
n = V . M
dimana:
n = jumlah mol
V = volume (liter)
M = molaritas larutan
Contoh:
1. Hitunglah volume larutan 0.05 M HCl yang diperlukan untuk melarutkan 2.4 gram logam magnesium (Ar = 24).
Jawab:
Mg(s) + 2HCl(aq) → MgCl2(aq) + H2(g)
24 gram Mg = 2.4/24 = 0.1 mol
Mol HCl = 2 x mol Mg = 0.2 mol
volume HCl = n/M
= 0.2/0.25
= 0.8 liter
2. Stoikiometri Reaksi Dalam Larutan
Berdasarkan komposisi jumlah mol (milimol) zat yang bereaksi atau pereaksi, maka reaksi kimia dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
Ø zat-zat pereaksi tepat habis, ini terjadi jika perbandingan mol pereaksi sama dengan perbandingan koefisisen reaksinya. Maka salah satu dari pereaksi tersebut dapat dipilih untuk dijadikan sebagai pijakan (standar) dalam perhitungan stoikiometri (berfungsi sebagai pereaksi pembatas (pp)).
Ø Zat-zat pereaksi tidak tepat habis, ini terjadi jika perbandingan mol pereaksi tidak sama dengan perbandingan koefisisen reaksinya. Maka pereaksi yang dipilih untuk dijadikan sebagai pijakan (standar) dalam perhitungan stoikiometri adalah zat pereaksi yang tepat habis. Zat ini sering disebut sebagai pereaksi pembatas (pp).
Untuk mencari banyaknya mol pereaksi yang bereaksi dan mol hasil reaksi digunakan perbandingan koefisien atau rumus sbb :
|
Jika mol zat sudah diketahui maka volume (gas) maupun jumlah partikel dapat di hitung.
Dalam larutan juga berlaku :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar