Konsentrasi Larutan
Campuran zat-zat terlarut dan
pelarut yang komposisi merata atau serba sama (homogen) disebut dengan Larutan....
Larutan yang merupakan campuran homogen, komposisinya dapat berbeda. Jumlah zat
terlarut dalam setiap satuan larutan atau pelarut disebut dengan konsentrasi. Konsentrasi larutan
merupakan suatu label larutan, agar larutan tersebut bisa memberikan
informasi perbandingan jumlah zat
terlarut dan jumlah pelarutnya.
Umumnya konsentrasi larutan
dapat dinyatakan dalam satuan fisik atau satuan kimia.
Konsentasi Larutan dalam
Satuan Fisika
Lambang
|
Nama
|
Rumus
|
% W/W
|
persen berat
|
|
% V/V
|
persen volume
|
|
% W/V
|
persen
berat-volume
|
|
% mg
|
persen miligram
|
|
Ppm
|
parts per milion
|
|
Ppb
|
parts per bilion
|
Konsentrasi
Larutan dalam satuan Kimia
Lambang
|
Nama
|
Rumus
|
X
|
fraksi mol
|
|
F
|
Formalitas
|
|
M
|
Molaritas
|
|
M
|
Molalitas
|
|
N
|
Normalitas
|
|
m Eq
|
Miliekivalen
|
|
Osm
|
Osmolar
|
Konsentrasi Larutan
1. 0,395 g KMnO4 dimasukkan ke dalam
labu ukur 250 ml, kemudian ditambah dengan air hingga volume larutan mencapai
tanda batas pada labu. Tentukan konsentrasi dari larutan KMnO4
tersebut dalam molaritas
2. Hitung konsentrasi dalam molaritas larutan dari :
a. HCl pekat 32 % yang mempunyai berat jenis 1,16
kg/L
b. HNO3 pekat 69 % dengan berat jenis 1,40
kg/L
c. KClO3 pekat 60 % yang berat
jenisnya 1,53
3. Hitung normalitas dari masing-masing larutan soal
no 2.
4. Berapa
gram Na2CO3 yang diperlukan untuk membuat 2 liter
larutan Na2CO3 1,5 M.
5. Bila 0,585 g padatan NaCl dilarutkan dalam 500 ml
air (berat jenis air = 1 kg/L). hitung konsentrasi larutan ini dalam molalitas
(m).
6. Berapa gram K2Cr2O7 yang diperlukan untuk membuat laruran :
2 liter
larutan K2Cr2O7
0,2 M
7. Suatu
larutan dibuat dengan cara melakukan H2SO4 100% sebanyak
80 gram dalam 120 gram air mempunyai berat jenis 1,303 g/mL. Hitung :
a). Persen berat
b). Kemolalan
c). Kemolaran
d). Fraksi mol
8. Suatu
larutan 45% berat dari NaNO3 mempunyai kerapatan 1,368 g/mL. Hitung
a. fraksi mol,
b. kemolaran dari NaNO3.
9.
Kerapatan dan persen berat suatu larutan asam sulfat 1,28 g mL-1 dan
37% W/W.Hitung :
a). Keformalan larutan
b). Kemolaran
c). Kemolalan
d). Fraksi mol H2SO4
Pengenceran Larutan
Pengenceran yang dimaksudkan dalam larutan kimia, yaitu memperbesar
jumlah pelarut pada suatu larutan yang mempunyai jumlah mol zat tertentu.
Pengenceran yang biasa dilakukan adalah dengan mengambil larutan yang mempunyai
konsentrasi volume tertentu kemudian
ditambah dengan pelarut (aquades untuk pelarut air) sampai volumenya sesuai
dengan yang diharapkan. Dari hasil
pengenceran jumlah mol zat terlarut yang ada dalam larutan tidak berubah, akan
konsentrasi larutan berubah, hal ini disebabkan oleh perubahan volume pelarut.
Hubungan
antara konsentrasi M (molaritas), Volume V dan mol n, adalah :
, maka
n = M x V
Pada pengenceran :
mol zat sebelum diencerkan ( n1) =
mol zat setelah diencerkan, (n2)
n1 = n2
Kalau kita memisalkan : volume dan konsentrasi larutan sebelum diencerkan masing-masing adalah
V1 dan M1 (M
untuk molaritas) sedangkan volume dan konsentrasi larutan sesudah diencerkan
masing-masing adalah V2 dan M2
, maka berlaku hubungan :
n1 = n2
M1
x V1 = M2 x V2
Demikian juga untuk konsentrasi yang lainnya
seperti : N (normalitas), belaku
grek.
sebelum diencerkan = grek setelah diencerkan
molek1 = molek2
N1 x V1 = N2 x V2
Dimana :
N1 =
konsentrasi (normalitas ) larutan sebelum
diencerkan
V1 =
volume larutas sebelum diencerkan
N1 =
konsentrasi (normalitas) larutan setelah
diencerkan
V2 =
volume larutan setelah diencerkan
Latihan Soal
1. Larutan NaCl 2 N diencerkan sampai konsentrasinya
menjadi 0,5 N. berapakali lipat volume
akhir pengenceran dibanding dengan sebelum diencerkan
2. 4 gram padatan NaOH dilarutkan dalam air sampai volumenya menjadi
100 ml.
a. berapa
molar konsentrasi larutan tersebut
b. bila larutan tersebut ditabah dengan 400 ml air,
berapa konsentrasinya.
3. Untuk membuat larutan H2SO4
0,1 N sebanyak 500 ml, berapa ml asam sulfat pekat yang diperlukan
untuk membuat larutan, bila asam sulfat pekat mempunyai konsentrasi 96 %, berat jenisnya 1,84 kg/l . (Ar : H = 1; S = 32 dan O
= 16)
4. 150 ml Larutan HCl 0,1 M dicampur dengan 250 ml
larutan HCl 0,5 M. Hitung berapa konsentrasi campuran HCl tersebut
Ionisasi Air
Mengingat
air dapat berfungsi baik sebagai asam maupun basa, maka setiap larutan air
mengalami proses auto ionisasi, dimana satu mol H2O menyerahkan satu
proton ke molekul air yang lain. Kesetimbangan auto-ionisasi air harus selalu
dipenuhi, baik bila asam atau basa terdapat dalam larutan ataupun tidak
2H2O H3O+ + OH-
Kw = [H+][OH-]
Dalam menuliskan
Kw di atas dituliskan bentuk proton tanpa hidrasi, tetapi boleh juga dituliskan
dalam notasi H3O+. namun [H2O] tidak muncul
dalam persmaan Kw, karena penerapannya dalam laurutan encer, dimana H2O
tetap dalam keadaan baku.
Pada suhu 25oC , Harga Kw =
[H+][OH-] = 1,00 x 10-14. Dalam air
murni yang tidak mengandung asam maupun basa konsentrasi [H+] dan [OH-] harus
sama, oleh karena itu pada suhu 25oC
[H+]=[OH-]= = 1,00 x 10-7.
Jadi larutan netral dapat
didefinisikan larutan yang mempunyai [H+]=[OH-]= . nilainya bergantung pada suhu, misalnya
pada 0oC dalam air murni [H+]=[OH-]=
0,34 x 10-7. Pada suhu 25oC larutan asam mempunyai [H+] lebih besar dari 10-7
dan [OH-] lebih kecih 10-7. Sebaliknya suhu 25oC
larutan basa mempunyai [H+]
lebih kecil dari 10-7 dan [OH-] lebih besar 10-7.
pH Larutan
Keasaman
dan kebasaan suatu larutan biasanya dinyatakan dengan istilah pH. Menurut
definisi :
pH
= - log [H+]
juga dengan pOH :
pOH = -
log [OH-]
Pada 25oC pH +
pOH = 14
Larutan makin bersifat basa memiliki pH makin
kecil atau pOH makin besar, dan makin besifat basa memiliki pH makin besar atau
pOH makin kecil.
Tabel 1. Hubungan skala pH dan pOH dapat dilihat
pada tabel berikut :
[H+]
|
[OH-]
|
pH
|
pOH
|
|
100
|
10-14
|
0
|
14
|
Besifat
asam
|
10-1
|
10-13
|
1
|
13
|
|
10-3
|
10-11
|
3
|
11
|
|
10-5
|
10-9
|
5
|
9
|
|
10-7
|
10-7
|
7
|
7
|
Netral
|
10-9
|
10-5
|
9
|
5
|
Bersifat
basa
|
10-11
|
10-3
|
11
|
3
|
|
10-13
|
10-1
|
13
|
1
|
|
10-14
|
100
|
14
|
0
|
1.
pH Asam kuat
Larutan asam
kuat seperti HCl, H2SO4 dalam pelarut air akan
terionisasi sepurna menghasilkan ion H+
dan ion sisa asam. HCl dalam air akan terionisasi seperti berikut :
HCl(aq) Ã
H+ (aq) + Cl-
(aq)
Berdasarkan
koefesien reaksi ionisasi HCl, konsentrasi ion H+ yang dihasilkan
sama dengan konsentrasi HCl yang ada dalam larutan
[H+] =
[HCl]
H2SO4
dalam air akan terionisasi seperti
H2SO4
(aq) Ã 2H+ (aq) + SO42-
(aq)
konsentrasi
ion H+ yang dihasilkan sama dengan dua kali konsentrasi H2SO4
yang ada dalam larutan
[H+] =2 x [H2SO4]
Dari dia
contoh di atas, [H+] untuk asam kuat dapat ditentukan dengan
persamaan
[H+] = n x Ma
Dimana n
merupakan jumlah H+ yang dihasilkan dari asam kuat dan Ma
adalah konsentrasi asam dalam molaritas
3. pH Basa Kuat :
Seperti larutan asam kuat, basa kuat NaOH,
Mg(OH)2 dalam pelarut air
akan terionisasi sepurna menghasilkan ion
OH- dan ion sisa basanya. NaOH dalam air akan terionisasi
seperti berikut
NaOH(aq) Ã
Na+ (aq) + OH-
(aq)
Berdasarkan
koefesien reaksi ionisasi NaOH, konsentrasi ion OH- yang dihasilkan
sama dengan konsentrasi NaOH yang ada dalam larutan
[OH-] =
[NaOH]
Mg(OH)2
dalam air akan terionisasi seperti
Mg(OH)2 (aq) Ã
Mg2+ (aq) + 2OH-
(aq)
konsentrasi
ion OH- yang dihasilkan sama dengan dua kali konsentrasi Mg(OH)2
yang ada dalam larutan
[OH-] =2 x [Mg(OH)2]
Dari dia contoh
di atas, [OH-] untuk basa kuat dapat ditentukan dengan persamaan
[H+] = n x Mb
Dimana n
merupakan jumlah H+ yang dihasilkan dari asam kuat dan Ma
adalah konsentrasi asam dalam molaritas
pH
= 14 – pOH
pH Asam Lemah dan Basa lemah
Kebanyakan
asam dan basa adalah lemah, jika dilarutkan dalam air lebih rumit dibandingkan
dengan asam kuat dan basa kuat. Ionisasi
asam lemah umumnya lebih banyak dari air.
HOCl (aq) H+(aq) +
Ocl-(aq)
Ionisasi pada HOCl di atas merupakan proses timbal
balik yang harus dinyatakan dengan tetapan kesetimbangan
Ka = = 2,95 x 10-8
Ka disebut Tetapan
Ionisasi, nilainya ditentukan secara percobaan. Lambang Ka umumnya
digunakan untuk menandakan tetapan ionisasi asam lemah dan Kb untuk
basa lemah. Tetapan ionisasi untuk beberapa asam dan basa lemah dapat dilihat
pada tabel
Tabel 3.
Tetapan ionisasi asam dan basa lemah
Asam
|
Basa
|
||
Ka
|
|||
CH3COOH
|
1,74 x 10-5
|
NH3
|
1,74 x 10-5
|
C6H5COOH
|
6,30 x 10-5
|
C6H6NH2
|
4,3 x 10-10
|
HClO2
|
1,2 x 10-2
|
C2H5NH2
|
4,4 x 10-4
|
HCHO2
|
1,8 x 10-4
|
HONH2
|
9,1 x 10-9
|
HCN
|
4 x 10-10
|
CH3NH2
|
4,2 x 10-4
|
HF
|
6,7 x 10-4
|
C5H5N
|
2,0 x 10-9
|
HClO
|
2,95 x 10-8
|
||
HNO2
|
5,13 x 10-4
|
Derajat Ionisasi
Penentuan pH larutan asam
lemah, H+ yang dihasilkan tergantung pada besarnya harga Ka atau
derajat ionisasi dan konsentrasi asam lemah. Derajat ionisai (a) menyatakan jumlah mol yang terionisasi per
jumlah mol zat mula-mula.
Misalnya untuk
ionisasi CH3COOH, penggambaran mana yang bereaksi dan yang terurai
dalam menentukan derajar ionisasi dapat dilihat reakis ionisasi berikut berikut
:
CH3COOH(aq) H+(aq) +
CH3COO-(aq)
Mula-mula a mol
Yang
Bereaksi x mol
Sisanya a – x mol
Menentukan
pH larutan asam lemah seperti asam asetat kalau yang diketahui harga Ka, maka
konsentrasi ion H+ dapat ditentukan dengan
Berdasarkan reaksi besarnya [H+]
= [CH3COOH], maka
[H+]
=
Atau [H+] =
Bila yang diketahui
derajat ionisasi (a), perhitungan dapat
dilkukan dengan cara stoikiometri hasil ionisasi
CH3COOH(aq) H+(aq) +
CH3COO-(aq)
Mula-mula a mol/L
Yang Bereaksi aa
mol/L aa mol/L
Maka konsentrasi ion H+,
[H+] = aa
mol/L
Begitu juga pada penentuan
pH pada larutan basa lemah, kalau yang
diketahu Ka, maka konsentrasi ion OH- adalah
[OH-]
=
Kalau yang diketahui
derajat ionisasi (a), perhitungan dapat
dilkukan dengan cara stoikiometri hasil ionisasi
NH4OH(aq) OH-(aq) +
NH4+(aq)
Mula-mula a mol/L
Yang Bereaksi aa
mol/L aa mol/L
Maka konsentrasi ion OH-,
[OH-] = aa
mol/L
- Larutan HCN 0,01 M Berapakah pH harga Ka HCN = 4 x 10-10
- Larutan CH3COOH 0,01 M mempunyai harga Ka = 1,74 x 10-5‑. Tentukan pH larutan yang dihasilkan
- Tentukan pH larutan NaOH dalam air yang konsentrasinya 0,0001 M
- Larutan CH3COOH 0,1 M mempunyai harga Ka = 1,74 x 10-5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar