Sebagai
contoh kita ambil CuBr (Tembaga (I) Bromida). Kelarutan CuBr dalam 1
liter adalah 0,0287 gr pada 25 C. Kita timbang CuBr sebanyak 0,0287 gr
dan kemudian kita masukan ke dalam 1 L air. *Pada saat awal CuBr di
masukan ke dalam air, maka kation Cu+ dan anion Br- belum terbentuk, dan
dengan berlangsungnya proses pelarutan maka konsentrasi kedua ion
tersebut akan meningkat. Proses disosiasi CuBr menjadi ion-ionnya dapat
ditulis sebagai berikut:
CuBr (s) -> Cu+(aq) + Br-(aq)
Jumlah kation dan anion akan semakin
meningkat sampai mencapai jumlah maksimum pada saat semua CuBr terlarut.
Pada keadaan ini dimungkinkan ion Cu+ dan F- bisa bertumbukan satu sama
lain membentuk CuBr.
Cu+ (aq) + Br-(aq) -> CuBr (s)
Sehingga dalam keadaan ini dua proses
akan salaing berkompetisi yaitu reaksi disosiasi dan kebalikannya, pada
saat inilah keseimbangan dinamis tercapai dan reaksinya dapat kita tulis
sebagai:
CuBr (s) <-> Cu+ (aq) + Br-(aq)
Kita dapat menulis persamaan konstanta kesetimbangan pada reaksi diatas sebagai :
K = [Cu+][Br-] / [CuBr]
Perlu diingat bahwa CuBr adalah zat padat murni dan diangagap konsentrasinya adalah 1 maka persamaan diatas ditulis sebagai:
K = [Cu+][Br-]
atau biasa ditulis
Ksp = [Cu+][Br-]
Ksp disebut sebagai Konstanta hasil kali
kelarutan atau biasanya disebut sabagai Hasil Kali Kelarutan. Jadi yang
dimaksud dengan Hasil Kali Kelarutan adalah “ konstanta kesetimbangan zat ( garam atau basa) yang kelarutannya kecil di dalam air”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar